oleh: Angie Tanaja
Kepada yang tercinta,
Bpk./ Ibu Guru
Kutahu kala mentari belum menyinari…
Engkau menembus dinginnya embun pagi …
Membawa pelita yang siap menerangi jalan kami…
Senyummu segarkan jiwa…
Genggamanmu kuatkan raga…
Membawa semangat dalam karya…
Tak kudapati lelahmu mengadu pada wajahmu…
Setia dengan sabar membimbing anak-anak penerus…
Saat kami bukan lagi kanak-kanak…
Bukannya kami semakin hormat…
Kami malah memilih jalan untuk tidak taat…
Di saat kami merasa diri tak berharga…
Engkau percaya kami adalah emas bangsa …
Senantiasa senyummu menghangatkan…
Dan pelitamu menembus keterbatasan…
Kami berharap lelahmu terbayarkan dengan tangis…
Ya,tangisan haru penanda akhir yang manis…
Terima kasih Bapak/ Ibu Guru…
Sekarang kami mengangguk…
Ternyata benar…
Kami emas bangsa…